Makna dalam Era Digital: Kajian Semantik Terhadap Bahasa di Media Sosial Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.63822/capxn478Keywords:
semantik, media sosial, Makna, bahasa digitalAbstract
Perkembangan media sosial telah mendorong terjadinya dinamika makna dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis perubahan dan perluasan makna leksikal dalam bahasa yang digunakan di media sosial Indonesia, khususnya pada platform Twitter dan Instagram. Kajian ini menggunakan pendekatan semantik deskriptif dengan metode analisis isi terhadap sejumlah unggahan yang viral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak kosakata mengalami pergeseran makna, pembentukan makna baru (neologisme), serta konotasi yang bergeser sesuai konteks digital. Temuan ini memperkuat pentingnya pemahaman semantik dalam memaknai dinamika bahasa era digital.
References
Allan, K. (2014). Linguistic meaning (2nd ed.). Routledge.
Amalia, S. (2022). Perubahan Makna Leksikal Bahasa Gaul di Media Sosial. Jurnal Bahasa dan Sastra, 10(1), 45–56.
Andayani, A. (2020). Fenomena Bahasa di Era Digital: Kajian Sosiolinguistik. Bahasa dan Sastra, 18(2), 112–125.
Anttila, R. (1989). Historical and comparative linguistics. John Benjamins.
Chaer, A. (2007). Linguistik umum. Rineka Cipta.
Chaer, A., & Agustina, L. (2010). Sosiolinguistik: Perkenalan awal. Rineka Cipta.
Crystal, D. (2011). Internet linguistics: A student guide. Routledge.
Eriyanto. (2014). Analisis wacana: Pengantar analisis teks media. LKiS.
Fillmore, C. J. (1982). Frame Semantics. In Linguistics in the Morning Calm (pp. 111–137). Hanshin Publishing.
Fromkin, V., Rodman, R., & Hyams, N. (2017). An introduction to language (11th ed.). Cengage Learning.
Gee, J. P. (2015). Discourse, small d, Big D. In An Introduction to Discourse Analysis (pp. 21–40). Routledge.
Hasanah, R. (2021). Pengaruh Media Sosial terhadap Dinamika Bahasa Remaja. Jurnal Pendidikan Bahasa, 13(1), 78–90.
Hasyim, M. (2018). Fenomena Bahasa di Media Sosial: Antara Kreativitas dan Kekacauan. Jurnal Al-Maqayis, 6(2), 155–169.
Hidayat, D. N. (2020). Makna Sosial dalam Bahasa Meme: Analisis Semantik-Pragmatik. Jurnal Semiotic, 14(1), 33–47.
Hudson, R. A. (1996). Sociolinguistics (2nd ed.). Cambridge University Press.
Keraf, G. (2009). Diksi dan gaya bahasa. Gramedia.
Kurnia, N., & Astuti, S. I. (2017). Digital Literacy in Indonesia: A Study from Digital Natives' Perspective. Jurnal Komunikasi Indonesia, 1(1), 12–25.
Lakoff, G., & Johnson, M. (2003). Metaphors we live by. University of Chicago Press.
Lestari, D. (2022). Neologisme dalam Bahasa Indonesia di Media Sosial. Jurnal Ilmu Linguistik, 15(2), 58–71.
Levinson, S. C. (1983). Pragmatics. Cambridge University Press.
Maulana, R. (2021). Bahasa dan Identitas di Era Digital: Sebuah Kajian Sosiopragmatik. Jurnal Kajian Bahasa dan Budaya, 9(1), 92–108.
Moleong, L. J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Nofianti, H. (2020). Bahasa Gaul dan Identitas Remaja: Kajian Linguistik Kultural. Bahasa & Sastra Nusantara, 7(2), 123–138.
Saputra, T. (2022). Transformasi Makna dalam Komunikasi Digital. Jurnal Wacana Digital, 4(1), 40–54.
Yule, G. (2020). The study of language (7th ed.). Cambridge University Press.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Dian Maharani, Hasea Sabam Simanjuntak, Nailah Cahyani, Rowimatul Hazizah, Yuliana Sari (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.