Nafkah Istri pada Masa Iddah dalam Cerai Hidup Menurut Hukum Islam (Studi Kasus Desa Aek Nabara Tonga Kecamatan Aek Nabara Barumun)

Authors

  • Amru Hasibuan Institut Agama Islam Padang Lawas Author
  • Kalijunjung Hasibuan Institut Agama Islam Padang Lawas Author
  • Nuranisa Nasution Institut Agama Islam Padang Lawas Author

DOI:

https://doi.org/10.63822/s98fd138

Keywords:

Nafkah Iddah, Cerai Hidup, Hukum Islam

Abstract

Dari Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan pemberian nafkah iddah di Desa Aek Nabara Tonga belum pernah ada pelaksanaan pemberian nafkah iddah karena disebabkan oleh mantan suami ketika sudah bercerai dengan istrinya sudah tidak memberikan nafkah lagi meskipun istri masih dalam keadaan iddah. Karena hubungan anatara kedua belahpihak tidak terjalin dengan baik, mantan suami beranggapan bahwa setelah bercerai maka mantan istrinya sudah tidak menjadi tanggung jawabnya lagi untuk memberikan nafkah. Sehingga istri harus keluar rumah untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan anaknya, sehingga pelaksanaan pemberian nafkah iddah belum pernah terlaksana. Hukum islam mengatur bahwa mantan suami berkewajiban memberikan nafkah iddah kepada mantan istrinya berupa nafkah dzhahir  seperti makan dan tempat tinggal dengan dasar hokum dalam Q.S. Al-Thalaq ayat 6. Maka dari itu apa bila mantan suami tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana seharusnya maka ia terhitung melakukan perbuatan tercela atau perbuatan yang berdosa, akan tetapi kalaulah istrinya yang nusyuz suami tidak berkewajiban memberikan nafkah iddah.

Author Biographies

  • Amru Hasibuan, Institut Agama Islam Padang Lawas

    Hukum Keluarga Islam, Institut Agama Islam Padang Lawas, Padang Lawas, Indonesia

  • Kalijunjung Hasibuan, Institut Agama Islam Padang Lawas

    Hukum Keluarga Islam, Institut Agama Islam Padang Lawas, Padang Lawas, Indonesia

  • Nuranisa Nasution, Institut Agama Islam Padang Lawas

    Hukum Keluarga Islam, Institut Agama Islam Padang Lawas, Padang Lawas, Indonesia

References

Abd.Rahman Ghazaly. (2006). Fikih Munakahat. K.P.Media.

Abdul Rahman Ghazaly. (2023). Fikih Munakahat. P.Media Ed.

Amir Syarifuddin. (2009). Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia (Antara Fikih Munakahat Dan Undang-Undang Perkawinan. Kencana.

Dr.Hj.Iffah Muzammil. (2019). Fiqh Munakahat Hukum Perkawinan Dalam Islam. Tira Smart.

Dr.Hj.Rusdaya Basri,Lc.,M.Hi. (2020). Fikih Munakahar 2. Ipn Press.

Dr.Moh.Ali Wafa,Sh.Sag,Mag. (2018a). Hukum Perkawinan Di Indonesia. Yasmin.

Hikmatullah,M.Sy. (2021). Fikih Munakahat Pernikahatan Dalam Islam. Edu Pustaka.

Kementerian Agama Ri. (2018). Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia.

P.Zuhaili. (2010). Fikih Imam Syafi’i. Darul Fikr Damaskus.

Rasjid. (2011). Fiqih Islam. Sinar Baru Algensindo.

Sayyid Sabiq. (2013). Fikih Sunnah. Pt.Tinta Abadi Gemilang.

Published

2025-05-04

Issue

Section

Articles

How to Cite

Amru Hasibuan, Kalijunjung Hasibuan, & Nuranisa Nasution. (2025). Nafkah Istri pada Masa Iddah dalam Cerai Hidup Menurut Hukum Islam (Studi Kasus Desa Aek Nabara Tonga Kecamatan Aek Nabara Barumun). Jejak Digital: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(3), 185-197. https://doi.org/10.63822/s98fd138