Peran Orang Tua dalam Komunikasi Personal Terhadap Perkembangan Bakat Anak Melalui Kegiatan di Kampung Budaya Piji Wetan Desa Lau Kec. Dawe Kab. Kudus

Authors

  • Lutfiyatul Mawaddah Universitas Islam Sultan Agung Author
  • Mubarok Universitas Islam Sultan Agung Author

DOI:

https://doi.org/10.63822/kfnyp118

Keywords:

Interpersonal Communication, FIRO theory, Parents and Children, Talent Development, Kampung Budaya Piji Wetan

Abstract

The main issue of this research stems from the weakening quality of interpersonal communication between parents and children amid digitalization and changing family structures. The decline in face-to-face interaction reduces parents’ ability to understand and develop their children’s potential. In this context, Kampung Budaya Piji Wetan in Lau Village, Dawe District, Kudus Regency, emerges as an alternative space that provides meaningful interactions through cultural activities such as batik-making, gamelan, traditional dance, storytelling, and handicraft workshops that directly involve both parents and children. This study aims to analyze the role of parent–child interpersonal communication in supporting children’s talent development through cultural activities in Kampung Budaya Piji Wetan. The research paradigm applied is constructivism, with the theoretical foundation of Fundamental Interpersonal Relations Orientation (FIRO) by William Schutz, which emphasizes three interpersonal needs: inclusion, control, and affection. The research employed a qualitative descriptive approach, using observation, in-depth interviews, and documentation with parents and children who actively participate in Kampung Budaya Piji Wetan’s cultural activities. The findings indicate that interpersonal communication within families in KBPW fulfills the interpersonal needs as outlined by FIRO theory. The aspect of inclusion appears in children’s involvement in various cultural activities, which fosters confidence and independence. Control is reflected in egalitarian communication patterns, where parents and children share roles and make decisions together. Meanwhile, affection is expressed through emotional support, validation, and warmth in interactions that strengthen family bonds. In conclusion, interpersonal communication in KBPW functions not only as a means of reinforcing emotional ties between parents and children but also as a strategic foundation for developing children’s potential while preserving local culture in the midst of modernization challenges

References

Alamsyah, T. (2024). Komunikasi Keluarga dalam Membentuk Karakter Anak di Era Digital. Jakarta: Prenadamedia Group.

Badan Pusat Statistik. (2024). Anak Indonesia dalam Angka 2024. Jakarta: BPS.

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. (2024). Indeks Pembangunan Manusia Jawa Tengah 2024. Semarang: BPS Jateng.

Cangara, H. (2014). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Creswell, J. W. (2016). Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran (Edisi ke-4). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

DeVito, J. A. (2011). Komunikasi Antar Manusia (Edisi ke-5). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

DeVito, J. A. (2016). The Interpersonal Communication Book (14th ed.). Boston: Pearson.

Direktorat Jenderal Kebudayaan. (2020–2024). Rencana Strategis Direktorat Jenderal Kebudayaan. Jakarta: Kemendikbudristek.

Gardner, H. (1983). Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences. New York: Basic Books.

Gunawan, I. (2020). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Herdiyana, H. (2024). Komunikasi Interpersonal Remaja di Era Media Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Hurlock, E. B. (2000). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Ihsan, F. (2022). Budaya Lokal dan Pendidikan Karakter Anak. Bandung: Alfabeta.

Jalaluddin, R. (2019). Psikologi Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2025). Laporan penggunaan gawai dan dampaknya terhadap interaksi sosial masyarakat Indonesia. Jakarta: Kemenko PMK.

Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2023). Survei Perilaku Digital Indonesia 2023. Jakarta: Kominfo.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (2024). Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) 2024. Jakarta: KemenPPPA.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (2024). Statistik Nasional Perlindungan Hak Anak dan Remaja (SNPHAR). Jakarta: Kemen PPPA.

Kementerian Sosial Republik Indonesia. (2024). Laporan Kesejahteraan Sosial Anak 2024. Jakarta: Kemensos.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (3rd ed.). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications.

Mulyana, D. (2018). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Schutz, W. C. (1966). The Interpersonal Underworld. Palo Alto, CA: Science and Behavior Books.

Sukmadinata, N. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sutarto, A. (2020). Pengembangan Bakat Anak Melalui Kegiatan Budaya Tradisional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

UNICEF Indonesia. (2023). Digital Access and Online Safety for Children in Indonesia: Report and Recommendations. Jakarta: UNICEF.

World Economic Forum. (2025). The Future of Jobs Report 2025. Geneva: WEF.

Yusuf, S. (2015). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Afriyani, I. (2023). Komunikasi Nilai-Nilai Akhlak dalam Keluarga. Jurnal Komunikasi Keluarga, 6(1), 12–25.

Barnes, M. L., Thomas, T. E., & Wilkins, R. A. (2020). Family Communication in a Digital Age. Communication Research Reports, 37(2), 118–128.

Fitriyah, L. (2021). Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Bakat Anak di Masa Pandemi. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 10(1), 45–53.

Gagne, F. (2004). Transforming Gifts into Talents: The DMGT as a Developmental Theory. High Ability Studies, 15(2), 119–147.

Herdiyana, A. (2023). Komunikasi interpersonal orang tua dan anak dalam pembentukan kepribadian. Jurnal Komunikasi Keluarga, 12(3), 45–62.

Hikmah, Y. N., & Husnita. (2023). FIRO analysis as a study of interpersonal communication: Does GULALI program strengthen character?. International Journal of Educational Technology and Learning, 14(1), 1–6.

Istiqomah, W. (2024). Komunikasi Interpersonal dalam Pengembangan Bakat Anak di Sanggar Budaya. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 5(1), 38–50.

Kreutz, A., & Feldhaus, C. (2023). Parent-Child Communication and Its Impact on Child Development: A Cross-Cultural Study. Journal of Family Studies, 29(3), 456–470.

Nurhayati, S. (2020). Pola Komunikasi Orang Tua dalam Mengembangkan Potensi Anak. Jurnal Komunikasi Keluarga, 5(2), 77–89.

Park, H., Kim, J., & Lee, S. (2023). Parental Support and Children's Creativity: A Longitudinal Perspective. Journal of Child Psychology and Education, 12(4), 301–315.

Windasari, I. (2024). Komunikasi interpersonal orang tua dan anak dalam mendukung perkembangan bakat anak melalui kegiatan Sanggar Taruna Budaya di Yosowilangun Kidul, Kab. Lumajang [Skripsi, Universitas Muhammadiyah Jember]. Repository UM Jember.

Published

2025-09-05

How to Cite

Lutfiyatul Mawaddah, & Mubarok. (2025). Peran Orang Tua dalam Komunikasi Personal Terhadap Perkembangan Bakat Anak Melalui Kegiatan di Kampung Budaya Piji Wetan Desa Lau Kec. Dawe Kab. Kudus. Jejak Digital: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(5b), 3755-3769. https://doi.org/10.63822/kfnyp118