Hukuman Cambuk di Aceh Nanggroe Darussalam: Tinjauan Yuridis atas Legitimasi Hukum dan Penyeimbangan Prinsip Hak Asasi Manusia

Authors

  • Herlina Aisyah UIN Sunan Gunung Djati Bandung Author
  • Deden Najmudin UIN Sunan Gunung Djati Bandung Author

DOI:

https://doi.org/10.63822/m135ww78

Keywords:

Qanun Jinayah, caning punishment, legal legitimacy, human rights, Aceh.

Abstract

The implementation of caning punishment in the Aceh Qanun Jinayah is an implementation of Islamic law that obtains legal legitimacy through constitutional recognition of regional specificities. However, its existence and implementation practices still generate debate, particularly regarding its position within the national legal system and its conformity with human rights principles. This study aims to analyze the legal legitimacy of caning punishment within the framework of Indonesia's pluralistic national legal system and examine the dynamics of its implementation in response to human rights criticism. This study uses a normative legal method with a legislative and conceptual approach through a review of the 1945 Constitution, laws, the Qanun Jinayah, and legal literature. The results show that caning punishment has a valid and binding legal basis specifically in Aceh, and has undergone adjustments in its implementation, including through changes in the location of execution. The novelty of this study lies in the integrative analysis of the legal legitimacy and implementation practices of caning punishment. The contribution of this research is to enrich legal studies on the harmonization of Islamic law and human rights in the Indonesian rule of law.

References

Abubakar, A. Y. Syariat Islam di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Banda Aceh: Dinas Syariat Islam Aceh, 2013.

Amiruddin, M. H. Pelaksanaan Syariat Islam di Aceh: Sejarah dan Prospeknya. Banda Aceh: Ar-Raniry Press, 2016.

Ananda, et al. “Kajian Yuridis terhadap Pidana Cambuk di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dalam Perspektif Hak Asasi Manusia.” Lex Crimen 10, no. 9 (2021): 132.

https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/lexcrimen/article/view/36559/33999.

Anita, N. “Persepsi Masyarakat terhadap Pelaksanaan Hukuman Cambuk di Aceh Barat.” Fox Justi: Jurnal Ilmu Hukum 3, no. 2 (2023).

https://ejournal.seaninstitute.or.id/index.php/Justi/article/view/650.

Arief, B. N. Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana. Jakarta: Kencana, 2016.

Berutu, A. G. “Penerapan Syariat Islam Aceh dalam Lintas Sejarah.” Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 6, no. 2 (2021).

https://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JPPK/article/view/23921.

Faizin, D. “Pandangan Ulama Aceh terhadap Hukuman Cambuk di Penjara.” Jurnal Syarah 10, no. 1 (2021): 29-30.

https://journal.iainlhokseumawe.ac.id/index.php/syarah/article/download/219/82.

Ferizal, I. “Hukuman Cambuk dan Relevansinya terhadap Kesadaran Hukum di Aceh.” Jurnal Syarah 8, no. 2 (2019): 72.

H., H. “Penegakan Syariat Islam di Aceh dalam Perspektif HAM.” REUSAM: Jurnal Ilmu Hukum (2021): 25.

Hakim, T. A. Penerapan Qanun Jinayah di Aceh: Antara Idealitas dan Realitas. Banda Aceh: Ar-Raniry Press, 2018.

Hasjmy, A. Sejarah Kebudayaan Islam di Aceh. Banda Aceh: Pustaka Iskandar Muda, 1983.

Hendra, H. S., dan N. Nursari. “Pemberlakuan Hukuman Cambuk dalam Konsep Pemidanaan sebagai Bagian dari Pembaharuan Sistem Peradilan Pidana Indonesia.” Qanuniya: Jurnal Ilmu Hukum 1, no. 1 (2024): 47-61.

https://doi.org/10.15575/qanuniya.v1i1.817.

Indonesia. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 18B ayat (1).

Juanda, E. “Eksistensi Hak Asasi Manusia dan Alternatif Penyelesaian atas Pelanggarannya dalam Negara Hukum Republik Indonesia.” Jurnal Ilmiah Galuh Justisi 8, no. 1 (2020): 100.

http://dx.doi.org/10.25157/justisi.v8i1.3290.

Kusumah, R. W. R., et al. “Hak Asasi Manusia dalam Proses Peradilan Pidana Tindak Pidana oleh Orang dengan Gangguan Jiwa: Tinjauan Keadilan Hukum dan Psikologi Sosial.” Jurnal Locus: Penelitian dan Pengabdian 4, no. 6 (2025): 3004.

https://doi.org/10.58344/locus.v4i6.4308.

Manan, T. A. Mahkamah Syar’iyah Aceh dalam Politik Hukum Nasional. Jakarta: Prenada Media Group, 2018.

Mufidah, N. A., et al. “Hukuman Cambuk: Pandangan Ulama Kontemporer, Penerapan, serta Korelasi dengan HAM.” Ethics and Law Journal: Business and Notary 2, no. 3 (2024): 26.

http://journals.ldpb.org/index.php/eljbn.

Munajat, M. “Dinamika Penegakan Hukum Jinayat di Aceh: Harmonisasi antara Kearifan Lokal, Syariat Islam, dan Hak Asasi Manusia.” Jurnal Agama dan Hak Asasi Manusia 14, no. 1 (2025): 15-18.

https://ejournal.uin-suka.ac.id/syariah/inright/article/view/4059/2343.

Nurbaiti, et al. “Pandangan Masyarakat terhadap Pelaksanaan Hukuman Cambuk di Aceh.” Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi 4, no. 2 (2019): 99-100.

https://doi.org/10.23917/indigenous.v4i2.6482.

Pancasilawati, A. “Implementasi Hukuman Cambuk dalam Perspektif Good Governance dan HAM.” Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik 5, no. 3 (2024): 111.

Rizki, M., dan H. Nisa. “Sikap Masyarakat terhadap Hukuman Cambuk sebagai Salah Satu Bentuk Hukuman Pelanggaran Qanun Jinayat.” Indonesian Journal of Islamic Psychology 3, no. 1 (2021): 10-12.

http://e-journal.iainsalatiga.ac.id/index.php/ijip/index.

Sugiyanto, A., dan E. Widjajandi. “Penerapan Pengurangan Hukuman Tindak Pidana Berdasarkan Restorative Justice Menurut Perma Nomor 1 Tahun 2024.” Journal of Social and Economics Research 6, no. 2 (2024): 527.

https://doi.org/10.54783/jser.v6i2.650.

Suhardi, I. “Perlindungan Keluarga Terpidana Hukuman Cambuk dalam Qanun Aceh.” Media Syari’ah 21, no. 1 (2023): 14.

Zulkarnaini. Penerapan Qanun Jinayah dalam Sistem Hukum Nasional di Aceh. Banda Aceh: UIN Ar-Raniry Press, 2020.

Zulkifli. Hukum dan Syariat Islam di Aceh: Dinamika Pelaksanaan dan

Published

2025-12-22

How to Cite

Herlina Aisyah, & Deden Najmudin. (2025). Hukuman Cambuk di Aceh Nanggroe Darussalam: Tinjauan Yuridis atas Legitimasi Hukum dan Penyeimbangan Prinsip Hak Asasi Manusia. Jurnal Teologi Islam, 2(1), 127-136. https://doi.org/10.63822/m135ww78