Moderasi Beragama Sebagai Strategi ResolusiPolemik Nasab dalam Masyarakat Muslim Kontemporer
DOI:
https://doi.org/10.63822/4t3qc370Keywords:
Nasab, Moderasi Beragama, MuslimAbstract
Polemik nasab dalam masyarakat Muslim kontemporer menjadi isu sensitif yang berkaitan dengan identitas, kehormatan, dan otoritas keagamaan. Ketika klaim keturunan, khususnya dari garis Nabi Muhammad SAW, dijadikan dasar eksklusivitas sosial, hal ini sering memicu ketegangan dan ketimpangan dalam relasi umat. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran moderasi beragama sebagai strategi resolusi terhadap konflik nasab. Melalui metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka dan wawancara, ditemukan bahwa moderasi beragama—dengan prinsip keadilan, keseimbangan, dan toleransi—dapat menjembatani perbedaan antara nilai tradisional dan tuntutan zaman. Moderasi tidak hanya bersifat normatif, tetapi juga aplikatif dalam bentuk pendidikan Islam yang inklusif, dialog antar kelompok, serta reposisi simbol nasab sebagai amanah, bukan privilese. Dengan demikian, moderasi beragama menjadi jalan tengah yang maslahat dalam menyikapi persoalan nasab secara adil, bijak, dan harmonis.
References
Alamsyah, I. (2021). Moderasi beragama sebagai instrumen integrasi sosial di tengah masyarakat multikultural. Jurnal Ilmu Sosial dan Politik Islam, 6(1), 25–40.
Al-Ṭabarī. (1956). Jāmiʿ al-Bayān fī Ta’wīl Āy al-Qurʾān (Vol. 26). Kairo: Dār al-Maʿārif.
Azra, A. (2013). Islam Nusantara: Jaringan Global dan Lokal. Jakarta: Kencana.
Hidayatullah, N. (2023). Nasab dan kekuasaan dalam relasi sosial keagamaan. Studia Islamika, 30(2), 215–236.
Kementerian Agama Republik Indonesia. (2019). Moderasi beragama. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.
Quraish Shihab, M. (2002). Tafsir al-Misbah (Vol. 2). Jakarta: Lentera Hati.
Quraish Shihab, M. (2013). Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan.
Rahmat, M. (2022). Inklusivisme Islam dan tantangan moderasi beragama di abad 21. Jurnal Pemikiran Islam, 8(1), 11–25.
Shihab, M. Q. (2007). Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat. Jakarta: Mizan.
Suryana, A. (2023). Krisis legitimasi habaib dalam dinamika sosial keagamaan generasi muda Muslim. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies (IJIMS), 11(1), 85–108.
Zainuddin, A. (2021). Genealogi sosial dan sengketa nasab habaib di era digital. Jurnal Islam Nusantara, 5(2), 139–158.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Anisa, Sika Raemif Akbar, Moch. Riza Fahmi (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.