Menyingkap Makna Peribahasa Jawa: Interpretasi Masyarakat tentang Relasi Orang Tua dan Anak

Authors

  • Ahc Fausi Universitas Negeri Semarang Author
  • Muhammad Anis Rofiq Universitas Negeri Semarang Author
  • Imam Baehaqie Universitas Negeri Semarang Author

DOI:

https://doi.org/10.63822/qpw7qq75

Keywords:

Interpretasi, Peribahasa Jawa, Relasi Orang Tua dan Anak, Etnolinguistik, Pergeseran Makna

Abstract

Penelitian etnolinguistik ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan secara komprehensif interpretasi masyarakat Jawa, khususnya orang tua dan tokoh adat, terhadap tiga peribahasa kunci mengenai hubungan anak dan orang tua, serta menelaah pergeseran maknanya akibat modernisasi. Suku Jawa, yang dikenal memiliki pengaruh besar dalam tatanan moralitas dan etika di Indonesia, mewariskan ajaran kebaktian melalui peribahasa sebagai inti dari kearifan lokal. Tiga peribahasa yang dikaji adalah Mikul Dhuwur Mendem Jero, Kacang Ora Ninggal Lanjaran, dan Anak Polah Bapak Kepradhah. Penelitian menggunakan pendekatan etnolinguistik dan metode cakap (wawancara mendalam) terhadap tiga informan kunci. Hasil penelitian menunjukkan adanya dinamika antara upaya melestarikan nilai luhur dan pergeseran makna yang tak terhindarkan dalam pandangan masyarakat kontemporer. Interpretasi makna filosofis Mikul Dhuwur Mendem Jero konsisten dimaknai sebagai kewajiban anak menjunjung martabat dan menyembunyikan aib orang tua. Namun, pergeseran makna yang signifikan terlihat pada Kacang Ora Ninggal Lanjaran, yang oleh sebagian informan ditafsirkan sebagai kewajiban untuk tidak melupakan asal atau orang yang telah berbuat baik, bukan lagi hanya soal pewarisan karakter dari orang tua. Sementara itu, Anak Polah Bapak Kepradhah dinilai kontroversial dan hanya relevan pada rentang waktu tertentu, sebab konsekuensi perbuatan anak yang sudah dewasa (baligh) seharusnya ditanggung sendiri oleh anak tersebut. Secara keseluruhan, disimpulkan bahwa interpretasi dan pergeseran makna ini merupakan proses adaptasi nilai di mana masyarakat mulai mengoreksi relevansi universal peribahasa di tengah arus modernisasi, namun tetap berupaya mempertahankan ajaran kebaktian sebagai poros utama moralitas sosial.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Dwimita, A. N. (2023). Pengaruh tingkat pendidikan dan pola asuh orang tua terhadap mortalitas anak di Desa Lawanganung Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan: Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pola Asuh Orang Tua terhadap Moralitas Anak. Kajian Moral Dan Kewarganegaraan, 11(2), 586–600.

Etnolinguistik, S. (2025). KLASIFIKASI LEKSIKON HEWAN DALAM PERIBAHASA JAWA. 16–18.

Hadiatmadja Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, B. (2019). NILAI KARAKTER PADA PERIBAHASA JAWA. Journal of Language Education, Literature, and Local Culture, 1(1).

Hidayah, S. N. (n.d.). Download-Fullpapers-Skrip2B529a61a8Full(2). 6.

Lailatul Fitriah, Ayu indah, Karimah, D. I. (2021). Jalan Raya Tlogomas No . 246 Tlogomas , Babatan , Tegalgondo , Kec . Lowokwaru , Kota. 13(1), 1–7.

Luhur, A. N., & Makna, D. A. N. (2023). Analisis Nilai-Nilai Luhur Dan Makna Peribahasa Jawa Masyarakat Desa Wonosari Kecamatan Pantai Labu. Bahterasia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(1), 51–57. https://doi.org/10.30596/jpbsi.v4i1.14258

Pujiriyani, D. W. (2021). Agrarian Culture and Javanese Attachment to Their Land: A Study of Local Wisdom Values in Javanese Proverbs. Mozaik Humaniora, 20(2), 120. https://doi.org/10.20473/mozaik.v20i2.21448

Rasyid, S. (2016). Klasifikasi Kosakata Permainan Rakyat Melayu Sambas: Pendekatan Etnolinguistik. Bahastra, 35(2), 75–101. https://doi.org/10.26555/bahastra.v35i2.4863

Rukhmana, T. (2021). Memahami sumber data penelittian. Jurnal Edu Research : Indonesian Institute For Corporate Learning And Studies (IICLS), 2(2), 28–33.

Safitri, P. I., Zuriyati, Z., & Rahman, S. (2022). Peribahasa Masyarakat Jawa Sebagai Cermin Kepribadian Perempuan Jawa. Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 11(3), 211. https://doi.org/10.31000/lgrm.v11i3.7307

Sari, S. P. (2014). No Titleر. Pontificia Universidad Catolica Del Peru, 8(33), 44.

Sastrimiharjo, A., S. Damaianti, V., Junaidi, F., Zulfadhli, M., Fitria, I., Rara, N. K., & Andhira, R. (2016). Bahasa Banjar Hulu: Pengukuhan Warisan Tradisi Lokal Kebudayaan Bangsa. In Prosiding Seminar Nasional Bahasa Ibu (SNBI IX) (Issue 229).

Sawitri, S., Bengat, B., Deswijaya, R. A., & Priyatiningsih, N. (2019). Nilai Karakter Pada Peribahasa, Pepatah Dan Saloka Jawa Sebagai Pembelajaran Karakter Untuk Generasi Penerus Bangsa. Kawruh : Journal of Language Education, Literature and Local Culture, 1(2), 103–120. https://doi.org/10.32585/kawruh.v1i2.407

Siswoyo, S., Makincoiri, M., Rianda, A. M., & Kartika, F. (2025). Leksikon Fauna dalam Peribahasa Jawa Sebagai Representasi Budaya Jawa : Kajian Ekolinguistik Pendahuluan. Deiktis: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 5(2), 596–604. https://www.dmi-journals.org/deiktis/article/view/1439/1042

Published

2025-12-13

How to Cite

Ahc Fausi, Muhammad Anis Rofiq, & Imam Baehaqie. (2025). Menyingkap Makna Peribahasa Jawa: Interpretasi Masyarakat tentang Relasi Orang Tua dan Anak. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 1(4), 1875-1883. https://doi.org/10.63822/qpw7qq75