Relevansi Ekoteologi dan Etika Keagamaan dalam Mendorong Agenda Pembangunan Berkelanjutan (SGDs) Menuju Indonesia Emas 2045 : Studi Kasus Peran Lembaga Pendidikan Agama dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat dan Pelestarian Lingkungan

Authors

  • Adam Anhari Achmaduddin Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Author
  • Yusuf Zainal Abidin Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Author
  • Aep Kusnawan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Author
  • Muhamad Zuldin Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Author

DOI:

https://doi.org/10.63822/7shjr432

Keywords:

Ecotheology, Religious Ethics, SGDs, Golden Indonesia 2045, Pesantren

Abstract

Indonesia’s sustainable development towards the Golden Indonesia 2045 Vision faces global challenges, primarily the climate crisis and digital ethical dilemmas. This research aims to analyze how Ecotheology and Religious Ethics serve as moral and practical foundations for integrating environmental issues and community welfare into the SDGs agenda (Suryadi, 2021, p. 50). The paper employs a qualitative literature review methodology using normative-theological and sociological approaches, referencing scientific literature, Kemenag policy documents, and case study reports on implementation models within religious educational institutions (Kemenag, 2023, p. 7).The findings indicate that religious educational institutions play a crucial role as dual change agents. First, through the implementation of Ecotheology (the concept of khalifah), these institutions effectively instill conservation awareness and mitigate climate risk (Lestari & Putra, 2022, p. 80). Second, by developing Value-Based Community Economy models (e.g., digital waste banks and agribusiness), they contribute to creating decent employment and value-driven economic growth (Amin, 2025, p. 50; BAZNAS, 2024, p. 15). It is concluded that the internalization of Ecotheological values is key to producing human resources with a holistic development ethic. The paper recommends stronger policy synergy (a Tripartite Model) to position religious institutions as centers for social-economic innovation focused on sustainability.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amin, M. F. (2025). Ekoteologi Islam dan Model Green Entrepreneurship Santri: Menuju Ekonomi Berkelanjutan. Jurnal Pembangunan Sosial dan Ekonomi, 15(1), 45-68.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). (2024). Laporan Dampak Zakat dan Wakaf Terhadap Pencapaian SDGs 2023. Jakarta: BAZNAS RI.

Bappenas. (2024). Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045: Visi Indonesia Emas. Jakarta: Bappenas.

Dewi, S. (2024). Mizan dan Etika Digital: Tinjauan Prinsip Keadilan (‘Adl) Agama dalam Penggunaan Kecerdasan Buatan (AI). Jurnal Ilmu Komunikasi dan Filsafat, 10(3), 112-135.

Hakim, A. (2023). Pesantren sebagai Pusat Inovasi Pangan: Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Berbasis Nilai Islam. Jakarta: Penerbit Cakrawala.

Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag). (2025). Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam: Transformasi Pesantren sebagai Pusat Ekonomi Umat. Jakarta: Kemenag RI.

Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag). (2023). Pedoman Implementasi Program Madrasah dan Pesantren Green and Clean. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). (2023). Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial. Jakarta: Kemenkominfo.

Marshall, K., & Hayward, S. (2021). Religion and Sustainable Development Goals: Mapping the Contributions of Faith-Based Organizations. Oxford University Press.

Lestari, R., & Putra, B. I. (2022). Peran Organisasi Keagamaan dalam Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia: Studi Kasus Dakwah Ekologis. Jurnal Studi Agama dan Lingkungan, 8(2), 70-91.

MUI Jawa Timur. (2022). Fatwa No. 6 Tahun 2022 tentang Etika Dakwah di Era Digital. Surabaya: MUI Jatim.

Nahdlatul Ulama. (2023). Keputusan Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2023: Hukum Berpedoman kepada Artificial Intelligence (AI) dalam Hal Agama. Jakarta: PBNU.

Puslitbang Kemenag. (2021). Studi Komparatif Etika Digital Berbasis Agama di Perguruan Tinggi Keagamaan. Jakarta: Kemenag RI.

Suryadi, T. (2021). Teologi Pembangunan dan SDGs: Integrasi Nilai-nilai Keagamaan dalam Agenda Global. Yogyakarta: Pustaka Pelita.

Wibowo, G. (2020). Agama dan Modal Sosial: Kajian Atas Kontribusi Komunitas Agama terhadap Pembangunan Inklusif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Yusuf, I. (2019). Peran Lembaga Keuangan Syariah dalam Pemberdayaan UMKM Umat Berbasis Nilai. Jurnal Ekonomi Syariah, 25(4), 301-320.

Zulkifli, F. (2018). Kerukunan Antarumat Beragama sebagai Fondasi Stabilitas Pembangunan. Surabaya: Airlangga University Press.

Published

2025-12-14

How to Cite

Achmaduddin, A. A., Yusuf Zainal Abidin, Aep Kusnawan, & Muhamad Zuldin. (2025). Relevansi Ekoteologi dan Etika Keagamaan dalam Mendorong Agenda Pembangunan Berkelanjutan (SGDs) Menuju Indonesia Emas 2045 : Studi Kasus Peran Lembaga Pendidikan Agama dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat dan Pelestarian Lingkungan. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 1(4), 1903-1908. https://doi.org/10.63822/7shjr432