Konsep Kemudaratan sebagai Alasan Pembenar dan Pemaaf: Analisis Kaidah ke-15 Fikih Mabadi’ Al-Awwaliyah dalam Perspektif Pasal 33 KUHP 2023
DOI:
https://doi.org/10.63822/br5dtn90Keywords:
hukum pidana, fiqih, daruratAbstract
Penelitian ini mengkaji konsep kemudaratan (ḍarar) sebagai alasan pembenar dan pemaaf dalam hukum pidana melalui analisis kaidah ke-15 Fikih Mabadi’ Al-Awwaliyah dikaitkan dengan Pasal 33 KUHP 2023. Dengan menggunakan metode yuridis normatif kualitatif, penelitian ini menelusuri keselarasan filosofis dan doktrinal antara hukum Islam dan hukum positif dalam mengakui keadaan darurat (darūrah) sebagai dasar hukum yang dapat membenarkan atau memaafkan suatu perbuatan melawan hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua sistem hukum tersebut memiliki landasan moral yang sama, yaitu perlindungan terhadap nilai hukum tertinggi seperti jiwa, keselamatan, dan ketertiban umum. Kaidah ad-dharurāt tubīḥu al-maḥẓūrāt (“keadaan darurat membolehkan yang terlarang”) memiliki kesetaraan substansial dengan doktrin alasan pembenar dan pemaaf dalam KUHP, terutama dalam pembedaan antara noodtoestand (keadaan darurat) dan overmacht (daya paksa). Integrasi ini mencerminkan karakter humanis dan pluralistik pembaruan hukum pidana Indonesia yang menekankan keadilan substantif serta proporsionalitas dalam menilai perbuatan yang dilakukan dalam situasi kemudaratan.
References
Barus, A. D. P., Fazira, N. N., Wibowo, I. H., Turnip, M. F. A. S., & Muhammad Arifin. (2025). Alasan Pemaaf Dan Pembenar. Jurnal Sahabat ISNU-SU (JSISNU), II(1), 19.
Rizki Widiarti, Y., & Kusuma Sari, I. (2024). Analisis Perbandingan Alasan Penghapus Pidana Di Negara Indonesia Dan Belanda. Jurnal Media Akademik, 2(6), 3031–5220.
Ashady, S., & Dudy, A. A. (2023). Penegakan Hukum Pidana Terhadap Wisatawan Pelaku Kohibitasi. Unizar Law Review, 6(2). https://doi.org/10.36679/ulr.v6i2.51
Azhar, N. H., Mohd Zin, M. Z., & Rahman, A. A. (2024). The Concept of Necessity (Darurah) in Islamic Law and its Application in the Use of Blood Plasma in Medicine. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 14(10). https://doi.org/10.6007/ijarbss/v14-i10/23188
Murdani. (2021). Kondisi Dharurat Membolehkan Hal-hal yang Diharamkan. Adh-Dharuratu Tubihuk Mahdhurat, 8(1), 100–117.
Hamzah, N. A. (2020). Darurat Membolehkan Yang Dilarang. JURNAL PILAR: Jurnal Kajian Islam Kontemporer, 11(2), 28–29.
Deuraseh, N. (2023). Reconstruction of the Higher Objective of Islamic Law (Maqasid Shariah) to Strengthen Halal Industry with Special Reference to Halal Environment, Halal Green and Halal Medical Industry in Global Era. Proceedings of Malikussaleh International Conference on Law, Legal Studies and Social Science (MICoLLS), 2, 00001. https://doi.org/10.29103/micolls.v2i.235
Rahmad. (2021). Konsep Darurat dalam Perumusan Fiqh di Era Kontemporer. Jurnal Tahqiqa, 15(2), 113–123.
Nikmah, S. W. (2023). Menakar Hukum Darurat Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja Yang Telah Disetujui Menjadi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2023. Madani: Jurnal Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan Islam, 13(2), 428–447.
Najib, A., Al-Huda, M. A., & Ramadhan, J. F. (2023). Implementasi Kaidah Fikih Dharar terhadap Ajaran Dualistis dalam Tindak Pidana Pencurian Ringan. Ma’mal: Jurnal Laboratorium Syariah Dan Hukum, 4(3), 291–311.
Thamsir, M., Umar, H., & Adawiyah, R. (2025). Maqashid Al Shariah Sebagai Landasan Humanis Dalam Reformasi Sistem Hukum Pidana. Journal of Innovation Research and Knowledge, 4(8), 5721–5727.
Purnama, E., Suryono, Y. U., & Subekti. (2025). Konsep Kitab Undang Undang Hukum Pidana(KUHP) Tentang Tindak Pidana Pembunuhan Dalam Keadaan Darurat (Analisis Putusan No.1/Pid.Sus-Anak/2020/PN.KPN). Court Review: Jurnal Penelitian Hukum, 5(04), 113–124.
Hartanto, D. A. (2016). Kontribusi Hukum Islam Dalam Pembaharuan Hukum Pidana Di Indonesia (Studi Pidana Cambuk Di Nanggroe Aceh Darussalam). Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah Dan Hukum, 1(2). https://doi.org/10.22515/alahkam.v2i2.147
Malau, P. (2022). Studi Komparasi Pasal 49 KUHP (W.v.S. Ned) terhadap Rancangan Undang-Undang KUHP Nasional. Jurnal Tana Mana, 3(2), 1–7.
Syauta, E. P., Titahelu, J. A. S., & Leasa, E. Z. (2024). Penerapan Daya Paksa dalam Penyelesaian Perkara Penganiayaan yang dilakukan Korban Terhadap Pelaku Begal. TATOHI: Jurnal Ilmu Hukum, 4(7), 554. https://doi.org/10.47268/tatohi.v4i7.2464
Bajali, A. F. B. B. Al. (2022). The Rule of Necessity In Islamic Sharia and Law. Journal of Philosophy, Culture and Religious Study, 2(6).
Nabilah, N. (2022). Kaidah Darurat Dalam Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 Dan Fatwa Muzakarah Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Agama Malaysia Tentang Pemandian Jenazah Covid-19. In Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam.
Fathurohman, T. (2021). Overmacht Dalam KUHP Pasal 48 Menurut Hukum Pidana Islam. UIN Sunan Gunung Djati.
Khazanah. (2022). Mengenal Ushul Fiqh, Fiqh dan Kaidah Fiqh dalam Kitab Mabadi’ Awwaliyah Karya Ulama Nusantara. Nur Syam Centre. https://nursyamcentre.com/artikel/khazanah/mengenal_ushul_fiqh_fiqh_dan_kaidah_fiqh_dalam_kitab_mabadi_awwaliyah_karya_ulama_nusantara
D, S., N, K., & EP, S. (1995). Hukum Pidana. Liberty.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Arya Wiarnata, Moh Hikmal Adnan, Subandryo Ahmad Saputro, Euclid Abraham Pasaribu, Kresno Adi Wicaksono, Baidhowi Baidhowi (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.



