Implementasi Pembelajaran Tajwid Terhadap Keterampilan Membaca Al-Qur’an pada Usia 9-12 Tahun di Majlis Ta’lim Subulul Falah Desa Sidamukti Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang
DOI:
https://doi.org/10.63822/5gm35536Keywords:
Pembelajaran Tajwid, Membaca Al-Qur’an, Pengabdian MasyarakatAbstract
Membaca Al-Qur’an harus sesuai dengan kaidah tajwid agar huruf dibaca dari makhraj yang benar serta sesuai panjang-pendek dan hukumnya. Kesalahan bacaan dapat mengubah makna. Di lapangan, terutama di wilayah pedesaan dan kalangan remaja ke atas, masih banyak yang belum mampu membaca Al-Qur’an dengan benar. Hal ini juga terjadi di Majlis Ta’lim Subulul Falah, Desa Sidamukti, di mana anak didik mengalami kesulitan dalam memahami tajwid, membedakan huruf hijaiyah yang mirip makhrojnya, dan belum mendapat pembelajaran tajwid yang terstruktur. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan tajwid secara sistematis untuk meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur’an. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca AlQur’an para santri Majlis Ta’lim Subulul Falah melalui pelatihan tajwid yang terstruktur dan sistematis, agar mereka mampu membaca Al-Qur’an dengan benar sesuai kaidah makhraj, sifat huruf, dan hukum bacaan. Kegiatan pengabdian ini menggunakan pendekatan partisipatif edukatif, di mana peserta dilibatkan aktif dalam proses pembelajaran agar tercipta suasana yang dialogis dan sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat seperti Observasi Awal dan Tes Kemampuan dan Penyusunan dan Penyampaian Modul Tajwid Pelatihan dilaksanakan dalam empat sesi, masing-masing berdurasi 90 menit, dengan metode ceramah, praktik, tanya jawab, dan bimbingan langsung. Kegiatan pengabdian ini berhasil meningkatkan keterampilan membaca AlQur’an anak-anak Majlis Ta’lim Subulul Falah melalui pembelajaran tajwid yang terstruktur dan aplikatif. Metode interaktif dan komunikatif terbukti efektif, bahkan bagi peserta tanpa latar pendidikan formal. Evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman dan penerapan tajwid secara signifikan.Untuk hasil yang berkelanjutan, disarankan adanya pendampingan rutin, pengembangan modul sederhana, dan pembentukan kelompok belajar tahsin. Program ini tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga menumbuhkan kesadaran spiritual dan budaya literasi Al-Qur’an di masyarakat.
Downloads
References
Al-Jamzuri, M. A. (2000). Tuhfatul Athfal. Beirut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyyah.
As-Suyuthi, J. (2001). Al-Itqan fi 'Ulum al-Qur'an. Kairo: Maktabah Dar al-Turath.
Badawi, J. (2013). Teaching Qur’an Recitation: A Pedagogical Approach. Riyadh:
International Islamic Publishing House.
Departemen Agama Republik Indonesia. (2009). Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta:
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an.
Mulyadi, E. (2016). Pembelajaran Tajwid Praktis. Bandung: CV Pustaka Ilmu.
Muslich, M. (2005). Ilmu Tajwid Lengkap. Jakarta: Amzah.
Syukri, A. (2019). Pengaruh metode tartil terhadap kemampuan membaca Al-Qur’an. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 7(1), 45–59.
Zuhdi, M. (2014). Strategi pembelajaran tajwid dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an. Jurnal Pendidikan Islam, 6(2), 113–125
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Sa'adiyah Julianthi, Sifa Sulistia, Shinta Ferlita, Syifa Muasyaroh, Nurlelah (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.