Isu Pendidikan di SMP Negeri 8 Medan :Tentang Krisis Literasi Dasar
DOI:
https://doi.org/10.63822/esx4wg48Keywords:
Krisis Literasi, Literasi Dasar, Gerakan LiterasiAbstract
Penelitian ini mengkaji krisis literasi dasar di UPT SMP Negeri 8 Medan, di mana sejumlah siswa masih mengalami kesulitan membaca lancar, memahami teks sederhana, dan menulis dengan runtut. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, data diperoleh melalui wawancara dengan guru Bahasa Indonesia, observasi pembelajaran, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab utama meliputi lemahnya penguasaan literasi sejak sekolah dasar, metode pembelajaran yang monoton, minimnya budaya membaca di rumah, serta penggunaan teknologi digital yang kurang terarah. Kondisi ini berdampak pada prestasi akademik, kepercayaan diri, komunikasi sosial, dan kesiapan belajar jangka panjang. Sebagai solusi, implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) melalui pembiasaan membaca, penguatan perpustakaan, keterlibatan orang tua, dan pemanfaatan teknologi digital dipandang efektif untuk menumbuhkan budaya literasi. Penguatan literasi dasar menjadi kunci penting bagi keberhasilan akademik sekaligus kesiapan menghadapi tantangan era digital.
References
Britt, M. A., Rouet, J.-F., & Durik, A. M. (2018). Literacy beyond text comprehension: A theory of purposeful reading. Routledge.
Dasor, A., Manurung, P., & Hidayat, T. (2021). Implementasi gerakan literasi sekolah dalam membentuk karakter siswa. Jurnal Pendidikan Karakter, 11(2), 215–228.
Hasanah, U., & Silitonga, R. (2020). Peran keluarga dalam mendukung gerakan literasi sekolah. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 10(3), 45–56.
Jannah, M., Rahmawati, A., & Pratiwi, D. (2022). Penguatan gerakan literasi sekolah melalui pembiasaan membaca. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara, 7(2), 112–120.
Mullis, I. V. S., Martin, M. O., & Sainsbury, M. (2006). PIRLS 2006 reading framework. TIMSS & PIRLS International Study Center, Lynch School of Education, Boston College.
OECD. (2009). PISA 2009 assessment framework: Key competencies in reading, mathematics and science. OECD Publishing.
Reinking, D., McKenna, M. C., Labbo, L. D., & Kieffer, R. D. (2009). Handbook of literacy and technology: Transformations in a post-typographic world (2nd ed.). Routledge.
Scribner, S. (1984). Literacy in three metaphors. American Journal of Education, 93(1), 6–21.
Taylor, B. M., & MacKenney, L. (2008). Improving reading achievement through professional development. In Handbook of research on reading comprehension (pp. 229–250). Routledge.
Teguh, M. (2020). Gerakan literasi sekolah sebagai strategi peningkatan mutu pendidikan. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 53(3), 185–194.
UNESCO. (2006). Understandings of literacy. In Education for all global monitoring report 2006: Literacy for life (pp. 147–159). UNESCO Publishing.
Wiratsiwi, D. (2020). Gerakan literasi sekolah: Tantangan dan peluang di era digital. Jurnal Inovasi Pendidikan Indonesia, 4(1), 34–42.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Nailah Cahyani, Rowimatul Hazizah, Sarah Eya Pepalemsa Br Ginting, Sry Eninta Br Bangun, Welia C Sigalingging, Tri Inda Prasasti (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.